Citigold Magazine

Citigold Magazine I Vol 03 – IX I 2010

Stands Tall

Membangun struktur gedung-gedung menjulang merupakan passion Davy Sukamta -

setinggi ia membangun reputasi.

Ir. Davy Sukamta, Fellow P.E.

President, Indonesian Society of Civil and Structural Engineers
Principal, Davy Sukamta & Partners, Structural Engineers, Indonesia

ABSTRACT

Semakin tinggi sebatang pohon, semakin kencang pula angin menerpanya. Pepatah ini ternyata berlaku pula untuk gedung-gedung tinggi. “Semakin tinggi sebuah gedung, semakin besar potensi ia bergoyang karena angin atau gempa, tapi lebih sering karena terpaan angin,” jelas Insinyur Davy Sukamta (53), pendiri perusahaan konsultan Davy Sukamta & Partners: Structural Engineers, saat ditemui Citigold di kantornya di Jakarta Selatan. “Karena itu, dalam membangun struktur gedung, agar kokoh, kecepatan angin harus masuk dalam perhitungan,” tambah alumnus Teknik Sipil, Universitas Parahyangan angkatan 1976. “Minat saya yang paling besar adalah dalam bidang perancangan. Sejak kuliah, saya sudah bermimpi untuk merancang gedung-gedung tinggi,” jelasnya. Davy juga mengaku begitu passionate terhadap profesinya sampai-sampai tak jarang, untuk membangun struktur sebuah gedung, ia rela mempelajari rekam jejak kecepatan angin selama 20 tahun di satu daerah. Selain angin, masalah gempa tentu diperhatikan khusus oleh Davy yang berani melakukan inovasi untuk mencapai yang terbaik.

FIRST BRICKS

Kegigihannya merintis usaha sejak sejak Desember 1989, telah mengantarnya menjadi salah satu structural engineers yang berani menggarap gedung-gedung tinggi – sebuah pasar eksklusif – yang tentunya, masih sangat langka di Indonesia dahulu dan yang sekarang pun belum begitu meledak di pasar. “Pada awal 1990-an, ekonomi Indonesia mengalami booming sehingga banyak kesempatan untuk membangun gedung-gedung dengan volume dan tinggi yang luar biasa,” kenang Davy. “Saya memilih menggarap gedung-gedung tinggi karena tingkat kesulitannya: makin tinggi, makin sulit. Beruntungnya, tidak banyak yang menggarap pasar ini.” Daftar gedung-gedung yang telah dikerjakan strukturnya antara lain Plaza Indonesia Extension, The Peak at Sudirman, The Pakubuwono View, Amartapura Condominium, Prudential Tower Jakarta, Regatta, Conrad Bali, sejumlah pabrik, tempat ibadah, rumah sakit, dan masih banyak lagi bangunan. Selesainya sebuah konstruksi menjadi prestasi sendiri bagi Davy sehingga beberapa proyek meninggalkan kesan begitu mendalam baginya. “Plaza Indonesia Extension sangat berkesan bagi saya karena saat itu berhasil mengalahkan konsultan asing,” ujar ayah dua anak tentang gedung retail, hunian, dan perkantoran yang dibangun antara 2006-2009. “Selain itu ada The PEak at Sudirman setinggi 50 lantai dengan 3 level basement.”

QUALITY COMES FIRST

Karena ekslusivitasnya, kini dapat dikatakan, pasar memilih Davy dan jarang sebaliknya. Davy mensyukuri hal ini dan mengaku, proyek-proyek yang ia tangani tidak lagi melalui proses tender. “Dengan demikian, kualitasnya dapat lebih terkontrol,” katanya. Soal kualitas, Davy dapat berapi-api ketika membincangkannya. Saat ditanya soal maraknya properti untuk hunian, perkantoran, dan pariwisata yang tidak jarang mengabaikan konsumen dalam soal kualitas dan tenggat waktu. Satu contoh kasus, pada 2006 ada pengembang yang menjanjikan apartemen siap huni pada akhir 2009, nyatanya hingga kini belum. Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Jakarta ini menjelaskan di satu sisi, ia memiliki mimpi untuk kebijakan properti Indonesia yang lebih baik dan di sisi lain untuk mengedukasi konsumen. “Sebelum membeli unit, konsumen hendaknya mempelajari rekam jejak pengembang. Di luar negeri ada badan yang disebut custodian yang menjadi penengah antara konsumen dan pengembang. Pembayaran tidak akan diberikan custodian kepada pengembang jika melanggar
janji. Di Indonesia, belum seperti itu sehingga alangkah baiknya pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang lebih spesifik untuk melindungi kepentingan konsumen.
 

LIFE AT THE TOP

Kini, Davy telah menempati posisi puncak di perusahaan yang didirikannya. Sebagaimana pepatah yang menyebutkan semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpanya, demikian pula tantangan tak henti menghadang Davy dan perusahaan yang dipimpinnya. Meski demikian, Davy memilih memandang setiap hadangan sebagai tantangan untuk lebih maju lagi. Bagi para karyawan di kantornya, Davy menanamkan filosofi bekerja dengan menikmati setiap proyek yang sampai ke meja masing-masing. Baginya, kerja di kantor harus maksimal sehingga tidak dibawa ke luar kantor. “Ini supaya semua dapat memiliki kehidupan di luar kantor,” kata Davy. “Karyawan lembur di kantor saya sangat jarang karena kami bekerja dengan efektivitas yang tinggi.” Di luar kantor, Davy menikmati waktunya dengan keluarga. Ia dan istri dikaruniai dua anak. Bermain piano dan jalan-jalan adalah dua hobi yang kerap dilakukannya, apalagi yang terakhir disebutkan. Ia sangat gemar mengunjungi tempat-tempat dengan bangunan-bangunan yang telah teruji waktu, seperti Italia, Spanyol, dan Perancis. “Kita perlu melihat sejarah untuk membangun masa depan yang baik,” katanya sambil dengan menjelaskan keistimewaan-keistimewaan gedung-gedung dari zaman Romawi Kuno dan Abad Pertengahan sekaligus menunjukkan keunggulan-keunggulan yang membuat gedung-gedung itu bertahan dan berdiri kokoh hingga zaman sekarang. Hobi ini ia kombinasikan dengan passion dalam gourmet. “Saya senang mempelajari teknik pembuatan makanan, mempelajari dari mana bahan-bahannya berasal, dan saya tahu apa yang saya harapkan dari makanan,”kata Davy yang suka berbelanja di pasar-pasar tradisional di Eropa. Untuk menunjang hobi keliling Eropa (juga untuk mendukung usahanya), Davy memercayakan pengelolaan finansial kepada Citigold. “Sejauh ini saya sangat puas dengan Citigold. Layanannya dapat diandalkan. Saya tidak pernah kesulitan melakukan transaksi bahkan di desa-desa kecil di Eropa dengan rate yang masuk akal.

Recent Posts

0 Points