Seminar HAKI 2018

Pada seminar HAKI 2018, Davy Sukamta memaparkan mengenai praktek konstruksi bangunan di Indonesia. Berikut ringkasan pembahasannya.

Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan memiliki keanekaragaman hayati terkaya di dunia.  Dalam transformasi pembangunan perkotaan, terobosan teknologi diperlukan untuk membangun dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih berkualitas. Sejalan dengan berbagai kemajuan teknologi yang diadopsi  dalam konstruksi modern di Indonesia, maka peningkatan kompetensi para pelaku teknik juga perlu dibina.

Makalah ini mengupas praktek terkini yang digunakan dalam dunia konstruksi gedung, yang memadukan teknik perancangan canggih dengan memanfaatkan teknologi bahan yang berkembang dan tersedia, serta metode konstruksi yang dirancang untuk mendapatkan nilai konstruksi yang semaksimal mungkin.

Sejalan dengan berbagai penggunaan terobosan baru, maka kajian awal untuk memastikan kelayakannya maupun pembuatan program pengendalian mutu yang harus diterapkan pada saat pelaksanaan perlu dilakukan dengan lebih cermat. Beberapa kasus aktual akan ditampilkan, meliputi penerapan beton mutu tinggi disertai program kendali mutu yang dapat mendeteksi masalah mutu pasokan beton, teknologi self-compacting-concrete dengan program pengendalian mutunya, pemakaian program penggambaran 3-dimensi dengan teknik BIM, penggunaan teknik self-climbing hydraulic formwork untuk mempercepat siklus pelaksanaan gedung tingkat, serta penggunaan mechanical coupler untuk penyambungan besi beton untuk mempercepat proses pelaksanaan di lapangan.

Semua hal di atas memerlukan pengetahuan tentang material ataupun proses pengerjaannya, kriteria penerimaan yang diakui secara nasional dan internasional, dan disiplin untuk mengendalikan mutu bahan serta pekerjaan. Selain kontraktor dan sub-kontraktor specialis, tentunya konsultan perancangpun perlu mengetahui berbagai segi yang diuraikan di atas agar dapat menghasilkan rancangan yang bermutu dan tepat sasaran.